12:04 AM
2





BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang langkah langkah penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Metoda penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan secara sistematis, tujuan tercapai dan sesuai dengan waktu yang ditentukan sebelumnya. Bab 3 berisi alur penelitian, penjelasan masing masing tahapan dalam alur penelitian, dan jadwal pengerjaan penelitian.
3.1              Alur penelitian
         Alur penelitian secara lengkap dapat dilihat pada flowchart penelitian pada gambar 3.1. Dimulai dengan melakukan studi literur dari berbagai jurnal dan sumber yang mendukungf tentang penelitian ini, yang menjadi referensi dan acuan dalam penelitian, dilanjutkan dengan mengumpulkan data yang berupa data sekunder yaitu data kegagalan, data perbaikan, dan data perawatan selama alat beroperasi dalam kurun waktu tertentu, dan menganalisis dengan tabel FMEA untuk mendapatkan rekomendasi perbaikan guna meminimalisasi kegagalan produk. Estimasi biaya kegagalan dihitung untuk mengetahui seberapa besar biaya kegagalan yang bisa dihindari bila pengendalian kualitas terlaksana dengan baik. Model yang dibuat kemudian diterapkan dalam perusahaan yang dipilih untuk studi kasus, agar bisa dianalisis dan dilakukan pembahasan terhadap penerapan model. Alur penelitian ditutup dengan memberikan kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya.


  
Gambar 3.1 Flow Chart metodologi penelitian 

3.2               Studi pustaka
        Selanjutnya peneliti akan mengupas alur yang telah dan akan ditempuh dalam menyelesaikan penelitian ini. Adapun langkah-langkah ilmiah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.  Melakukan kajian pustaka terstruktur dan critical review guna mengidentifikasi gap penelitian sekaligus mendalami teori-teori terkait yang mendukung pendalaman materi.
b.   Mempelajari model dasar dan model pendukung sebagai material utama dalam penelitian pengembangan model.
c.   Melakukan pengembangan model matematis garansi satu dimensi dan analisis interval untuk produk reuse dengan lifetime yang berbeda-beda. Detil alur pengembangan model ini dijelaskan pada sub bab 3.3.
d.      Melakukan eksperimen numerik dan validasi terhadap model yang telah dihasilkan.
e.    Membangun analisis terstruktur terhadap model matematis garansi yang telah dihasilkan berikut pengaruh finansial perpanjangan periode garansi pada produsen.
f.    Melakukan analisis interval pada produk reuse berikut menghitung besar subsidi silang antar produk reuse dalam interval [L,U].
g.    Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan berikut memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan sebagai upaya pengembangan penelitian ini.
  Sesuai dengan tujuan penelitian secara umum penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan   pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Yaitu 
1) Pengkajian 
2) Mengetahui hubungan lain antara variable dalam model 
3) Penetapan alat bantu yang akan digunakan dalam pengembangan model sekaligus posisi   penelitian saat ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

3.3            Perancangan model interaksi antar variable/komponen
Pada tahap ini, model mulai disusun dengan menetapkan variable/komponen yang ada hubungannya dengan penelitian. Pengukuran reliability pada alat medis terdiri dari beberapa komponen/variabel yang dianalisa reliability yang dapat berpengaruh pada suatu sistem jika sistem itu berhenti atau mengalami kerusakan.

3.4            Pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukakan pengumpulan data yang nantinya digunakan untuk mendukung dan memecahkan permasalahan yang ada. Dalam pengumpulan data terlebih dahulu menetapkan sumber data, dalam penelitian ini lebih menggutamakan data sekunder yang diperoleh dari rekaman data yang sudah ada antara lain data kerusakan (Failure data),perbaikan (Repair data) dan perawatan (maintenance data) alat medis. selain itu juga menggunakan data primer sebagai pendukung sumber data yaitu melalui wawancara dengan pihak rumah sakit antara lain dokter,perawat/operator,dan pasien.

3.5              Lokasi penelitian
Pemilihan lokasi penelitian sangat penting karena ada beberapa pertimbangan dimana akan berpengaruh terhadap sampel yang akan diambil dan dapat mewakili keseluruhan sampel. Pemlilihan lokasi berdasarkan beberapa kriteria juga dimaksudkan agar penelitian lebih tepat sasaran sehingga dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan penelitian ini. Dalam penelitian ini lokasi penelitiannya adalah rumah sakit daerah XY.

3.6            Pengolahan data
Pada tahap pengolahan data semua data yang telah dikumpulkan akan dilakukan dengan menggunakan metode FMEA, tool ini digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang menjadi prioritas utama untuk segera diperbaiki berdasarkan nilai RPN (Risk Priority Number) terbesar dari masing-masing komponen.
Tahap dalam pengolahan data menggunakan metode FMEA yaitu :
1)      Identifikasi sistem dan proses
2)      Identifikasi modus kegagalan (Failure mode)
3)      Identifikasi akibat kegagalan ( Effect of Failure)
4)      Identifikasi sebab-sebab kegagalan (Causes of failure)
5)      Perhitungan Risk Priority Number (RPN)

3.7              Pengujian model dengan menggunakan metode FMEA
Dalam pengolahan data dengan menggunakan FMEA dilakukan uji coba validasi terhadap variable yang terkait dengan validasi terhadap model yang dikembangkan bisa diterapkan di rumah sakit tersebut.
a.    Penerapan model
Langkah ini merupakan aplikasi model yang sudah dikembangkan atau dilakukan oleh rumah sakit dalam rangka perbaikan mutu alat medis.
b.   Validasi model
Validasi adalah suatu proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian model yang dibuat dengan kebutuhan pihak rumah sakit. Validasi perlu dilakukan dengan melibatkan pihak yang ahli atau pihak yang akan menggunakan model tersebut yaitu Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS). Pihak rumah sakit akan menentukan apakah rekomendasi perbaikan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kerja alat medis tersebut.
Langkah langkah dalam metode FMEA adalah sebagai berikut :
1.      Mengidentifikasi proses yang akan dianalisis.
2.      Menganalisis proses dan dapat didiskripsikan dalam bentuk flowchart.
3.   Menentukan seluruh mode   kegagalan dari tiap proses, penyebab dan efek dari mode kegagalan tersebut .
4.   Mengevaluasi setiap mode kegagalan yang berpotensi memberikan effect terburuk. Menetapkan peringkat severity (S) dari setiap mode kegagalan sesuai efek masing masing pada sistem.
5.   Menentukan penyebab mode kegagalan dan memperkirakan kemungkinan setiap kegagalan yang terjadi. Menetapkan peringkat occurrence (O) untuk masing masing mode kegagalan menurut kemungkinan yang terjadi.
6.  Mencatat pendekatan untuk mendeteksi kegagalan dan mengevaluasi kemampuan sistem untuk mendeteksi kegagalan sebelum kegagalan terjadi. Menetapkan peringkat detection (D) dari setiap mode kegagalan.
7.  Hitung risk priority number (RPN) dimana RPN diperoleh dari perkalian indeks yang mewakili peringkat severity (S), occurrence (O) dan detection (D) dan menetapkan prioritas untuk perhatian.
8.      Menentukan tindakan yang direkomendasikan untuk meningkatkan kinerja sistem.
9.      Melakukan laporan FMEA dalam bentuk tabel.
Tabel  3.1Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)



3.8         Estimasi biaya kegagalan produk (failure cost)
        Failure cost() adalah biaya yang terjadi ketika produk, gagal memuaskan pelanggan sehingga perlu diperbaiki atau produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang distandardkan perusahaan.Dilakukan simulasi untuk melakukan estimasi biaya kegagalan produk untuk melihat nilai biaya yang bisa diturunkan dalam penerapan pengendalian kualitas sesuai rumusan ( 2.12) – (2.15). Biaya internal failure cost dan external failure cost  disesuaikan dengan kondisi diperusahaan.

3.9             Penerapan Model
Model ini diterapkan di Rumah sakit XY yang merupakan salah satu ramah sakit daerah milik pemerintah yang sudah memenuhi standar. Beberapa penelitian yang menerapkan pengukuran reliability pada alat medis (Dhillon, B. S.,2000 & Sharareh Tanghipour., 2011)

3.10          Analisa hasil
Hasil pengumpulan dan pengolahan data kemudian akan di analisa sesuai dengan sub bab masing-masing. Analisa dilakukan untuk melihat signifikansi masing-masing faktor yang diuji dalam FMEA. Tahap analisis dilakukan dengan menggunakan diagram pareto untuk membantu menunjukkan bentuk cacat/kerusakan komponen yang paling besar dan langkah untuk mencegah/memperkecil nilai kerusakan alat medis tersebut.

3.11          Kesimpulan dan saran
Pada tahapan ini kesimpulan merupakan hasil akhir yang diharapkan mampu menjawab tujuan penelitian yang berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisa data. Selanjutnya memberikan saran kemungkinan penelitian lanjutan dari topic yang dibahas dalam penelitian.

3.12          Jadwal pelaksanaan
   Pelaksanaan penelitian tesis ini dilaksanakan selama ± 5 (lima) bulan mulai Februari hingga akhir Juni tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi literartur terlebih dahulu, kemudian dilakukan studi lapangan, pengembangan model, dan analisa data. Tahap akhir dari penelitian ini adalah pengambilan kesimpulan.
Jadwal dari masing-masing kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :


2 comments: